ABI, aku gak sabaran sampai di Dubai dan melihat hamparan
pasir yang ada disana, plus aku ingin melihat menara tertinggi di dunia si Burj
Khalifa.
Pesan
tersebut aku kirim ke ponsel teman se-timku, Sapta Abimanyu, teman se-tim pada
kegiatan International Conference di Dubai.
Yap,
awalnya hanyalah mimpi, aku hanya bermimpi suatu hari bisa merasakan naik
pesawat dan juga mimpi bisa pergi ke
luar negeri. Tuhan memang memiliki rencana yang lebih indah dibanding mahluk-Nya,
selain segala usaha dan kerja keras yang telah kita lakukan, tentunya semua
kehendak sudah ditentukan oleh-Nya.
Awalnya: Kok bisa ke Dubai?
Awalnya
aku pun tidak percaya membaca notification
bahwa paperku diterima dan bisa menghadiri International Conference ini. Aku
seperti tidak percaya, kubaca berulang-ulang, ku tanyakan ke teman-teman satu
kos. Memang benar notification
tersebut mengabarkan bahwa kami bisa menghadiri International Conference,
begini bunyinya, “We are delighted to
inform you that your manuscript has been accepted for presentation at
International Conference in Dubai, UAE.”
Alhamdulillah,
rasa syukur dan senang kala itu tengah menghujaniku. Dubai negeri seperti apa
dirimu? Hamparan gurun pasir dengan hiasan unta-unta, menara dan gedung-gedung
yang tinggi seperti apa dirimu? Kuhanya bisa mengkhayal tentang sebelum aku
bisa tiba disana.
Antusiasmeku semakin membuncah saat
di akhir minggu Juli lalu, untuk melakukan perjalanan hanya aku dan satu orang
rekan se-timku. Dua orang yang belum pernah merasakan naik pesawat, dua orang
yang belum pernah bepergian sejauh ini.
Megahnya Dubai International Airport
Perjalanan
yang ku lalui menempuh waktu selama delapan jam. Lelah tersebut rasanya
terbayar oleh keindahan yang ditampilkan oleh Bandara Udara Dubai International Airport.
Bisa kulihat
dan kurasakan, semua yang ada disini merupakan teknologi yang canggih, mulai
dari keamanan, lift, escalator yang
menjulang tinggi hampir 45ยบ bahkan ketika menaikinya aku merasa seperti akan
terjatuh, meskipun itu hanya ilusiku, sungguh menakjubkan. Belum lagi kebersihan
yang sangat terjaga, mulai dari tembok dengan cat yang sangat bersih dan
seragam, gemilau lampu yang sangat indah, kebersihan toilet dan tempat ibadah
mushola yang sangat menakjubkan hingga kemudahan akses internet secara gratis.
Pikirku
ini saja masih di airportnya bagaimana dengan kota dan lain-lainnya, sungguh megahnya.
Jadi, sungguh bagi siapapun yang akan berkunjung ke Dubai jangan khawatir
dengan fasilitas yang ada karena berdasarkan jajak pendapat
yang dilakukan oleh Priority Pass
pada tahun 2009, Dubai International Airport adalah salah satu bandara favorit
dunia. Sebelumnya, Bandar Udara Internasional Dubai telah menang sebagai Bandara
Timur Tengah terkemuka untuk 4 tahun terakhir sekarang. Departemen Perhubungan Udara berencana untuk berinvestasi $ 7.8 miliar di Dubai International Airport ekspansi untuk meningkatkan meningkatkan kapasitas penumpang dari 60 juta menjadi 90
juta pada tahun 2018. (sumber: http://flashydubai.com/dubai-airport-will-become-3rd-busiest-airport-by-2020/)
Hal tersebut
tentunya menunjukkan betapa megahnya Dubai International Airport dan tentunya
akan memberikan kemudahan bagi kita.
Cuaca Dubai yang Ekstrim dan Hangat
Petugas
bandara udara menginformasikan bahwa suhu ketika itu ialah 43ยบ C. Pikirku ini
adalah petualangan yang sangat menyenangkan dan langka, apalagi buat pecinta
traveling seperti diriku. Kesempatan dua kali belum tentu kudapatkan lagi,
dengan tidak sabar aku segera bergegas keluar airport dan menjawab rasa
penasaranku tentang suhu 43ยบ tadi.
Sungguh luar
biasa, hangat dan aku merasa nyaman dengan ini, bulu-bulu tanganku terasa
seperti terselimuti oleh jaket bulu domba terbaik. Wow…
Kunikmati
benar suhu 43ยบ ini sambil ku pandangi keadaan sekitar luar airport.
Pesonanya tak
tertampikan, sangat memanjakan mata dan menenangkan hati. Deretan pohon kurma
dan sejenis palm yang tertanam rapi.
Dan sekumpulan penduduk yang tengah sibuk dengan rutinitas disekitar airport ditambah berjejernya deretan
taksi yang rapi dan ramah semakin menambah rasa nyaman ku di kota yang hangat
ini.
Bagiku dalam sebuah perjalanan yang
terpenting bukan hanya tempat tujuannya, namun juga pemandangan yang ada
disekitar. Aku mencoba menikmati perjalanan dan memaknai keindahannya. Dengan
cuaca yang bisa ku bilang ekstrim, hangat namun tetap keindahanyya tak
tertampikan. Aku menikmati pesona kota Dubai, aku menikmati perjalanan ini.
Kota Modern yang Multikultural
Awalnya
aku mengira bahwa Dubai itu hanya dihuni oleh masyarakat aslinya, namun dugaan ini
ternyata kurang tepat. Dubai adalah salah satu negara multikultural yang ada di
dunia, aku melihat selain penduduk asli yang ada ternyata disini banyak
penduduk pendatang yang berdomisili dan meneruskan hidup di sini. Aku banyak
menjumpai masyarakat seperti Philipina, China, Taiwan, Amerika, Perancis dan
beberapa negara lainnya yang tak sekedar bekerja, namun juga berkeluarga dan
menetap di Dubai.
Menjelang
siang aku berangkat jalan-jalan ditemani Abi untuk melihat secara langsung
keindahan kota Dubai. Yap, jalan-jalan dalam artian sebenarnya, menjelajahi
kota dengan berjalan kaki. Untuk menapaki dan menatapi pesona si modern yang
hangat ini memang paling pas dengan cara ini, karena objek wisata maupun tempat
hiburan saling berdekatan. Tapi kalau ingin yang lebih cepat, bisa menggunakan
taksi yang banyak bertaburan di jalan serta menggunakan bus yang sangat nyaman
untuk menikmati perjalanan.
Berjalan
kaki menelusuri jalan-jalan Dubai rasanya sungguh menyenangkan, walau udara
hangat hampir mendekati panas dan angin yang lumayan kencang.
Adakalanya hal
yang perlu diperhatikan ketika melakukan perjalanan di Dubai yakni bawalah payung.
Karena cuaca yang hangat dan panas ini tentunya berbeda dengan yang ada di
Indonesia. Jadi bawalah payung, agar perjalanan lebih menyenangkan dan nyaman.
Melihat sisi-sisi Dubai rasanya
ingin berlama-lama berhenti, mengamati dan menikmatinya. Lanskap kota modern
ini membuat setiap orang yang melihatnya jatuh cinta. Gedung-gedung yang tinggi
dan megah, bangunan-bangunan dengan design
unik dan langka.
Akupun
melangkahkan kakiku mendekati taman kota yang berdekatan dengan pelabuhan kota.
Taman kota ini terletak tepat di depan Dubai University, taman ini ditanami
beberapa bunga-bunga kecil berwarna-warni dan dikelilingi oleh tanaman kurma
serta palm. Ditengah taman terdapat
air mancur yang sangat cantik dan menyegarkan, selain itu disetiap titik taman
terdapat saluran air yang berfungsi menyiram bunga secara otomatis setiap
beberapa waktu.
Ketika tengah
mengambil gambar ditaman kota ini, aku bertemu dengan beberapa pekerja. Ketika
aku Tanya mereka berasal dari India dan Pakistan, mereka berkeluarga dan telah
berdomisili di Dubai selama 15 tahun. Dari sini, selain pemandangan yang
kutemui di jalan-jalan, dan tempat-tempat umum menunjukkan bahwa Dubai kota
multicultural yang harmonis.
Setelah puas
menikmati keindahan taman kota, aku berlalu menuju pelabuhan yang ada disebrang
jalan kota. Sungguh indah dan luar biasa, airnya biru jernih, kapal-kapal
dengan berbagai ukuran yang tengah berlabuh, ditambah beberapa kegiatan
penduduk disekitar pelabuhan yang memanjakan mata. Dengan sekejap aku berpikir,
andaikan saja bisa menceburkan diri kedalam air jernih itu, betapa segarnya.
Dalam
perjalanan pulang ke hotel aku menemukan sesuatu yang unik dan belum pernah
kudapati sebelumnya. Ketertatikan itu membuatku mendekatinya dan mengambil
beberapa gambar. Halte bis yang ada di Dubai sangat unik, memiliki bentuk
seperti lengkungan dan didalam halte tersebut terdapat AC yang berfungsi mendinginkan
kita dari sengatan matahari. Tidak cukup halte yang menjadi daya tarik, namun
kotak sampah yang tersedia ada tiga macam label dengan warna hijau, kuning dan
cokelat. Kuning sebagai tempat sampah paper,
hijau sebagai tempat sampah bottles and
cans, sedangkan cokelat sebagai tempat sampah general trash. Kesadaran penduduk Dubai dalam menjaga fasilitas dan
kebersihan lingkungan memang pantas mendapat apresiasi.
Tidak
cukup sampai disitu, ketika sedang melakukan perjalanan ada hal yang cukup
menarik bagiku yaitu aku menjumpai sebuah Mercedes-Benz Citaro bus yang
menjadi sebuah ambulans lengkap dan mewah. Tentu taukan bahwa mobil ini tidak
hanya mewah, namun memiliki peralatan yang lengkap dan beragam bagi kesehatan.
Perjalanan ini sungguh menyenangkan dan menambah pengetahuanku tentang negara
modern ini.
Kemudahan Transportasi
Pertama kali tiba di Dubai, untuk menuju ke hotel dari airport kemudahan transportasi sudah dapat
dirasakan, selain tersedianya banyak taksi, kereta listrik, bus dan Dubai Metro
yang menggunakan sistem kartu isi ulang. Kartu isi ulang metro dapat di gunakan
untuk naik bus, jadi dengan satu kartu kita dapat menggunakan semua tranportasi
umum kecuali taksi, karena taksi kita harus membayarnya secara cash.
Selain mudah
dan tepat waktu terutama taksi dan kereta listrik, kebersihan di dalam
kendaraan merupakan hal yang menarik dan aku mengaguminya.
Saatnya menjelajahi Masjid dan Menara Burj Khalifa
Masjid merupakan kebutuhan wajib bagi seorang muslim,
selain sholat bisa dilaksanakan di mushola dan tempat-tempat kecil yang bersih
seperti ruang yang disediakan di kantor, bandara udara atau pusat perbelanjaan.
Masjid merupakan salah satu pilihan yang tepat sebagai tempat wisata, selain
memiliki kekhasan bagi umat Islam, masjid juga memiliki daya tarik lain seperti
bentuk bangunan masjid, bahan material yang digunakan untuk membangun masjid
dan ukiran atau kaligrafi yang tergambar pada dinding dan bagian tubuh masjid.
Dubai
merupakan salah satu negara yang memiliki banyak masjid dengan arsitektur
menarik dan megah. Selama di Dubai sungguh aku terkagum bukan main, besar dan
uniknya bangunan masjid yang ada membuatku jatuh cinta, apalagi dengan
perpaduan warna dan tulisan kaligrafi yang cantik dipandang mata. Aku serasa
hidup dimasa kejayaan islam, berdiri di sekitar bangunan masjid yang besar,
ditambah dengan keheningan dan ketenangan kota, sungguh lengkaplah perjalanan
ini.
Tak cukup
sampai disini, aku melanjutkan dan mencari tahu lagi kekaguman apa yang akan
aku dapat. Siang itu Abi mengajakku pergi ke menara Burj Khalifa, sempat
beberapa minggu sebelum keberangkatan ke negeri ini, aku mencari informasi
tentang Dubai, dan aku menemukan informasi bahwa Dubai memiliki menara tertinggi
di dunia.
Ketika
di dalam taksi, aku tersenyum sendiri. Khayalanku melayang dan berimajinasi
tentang keindahan kota ini, diriku bertanya seperti apa ya Burj Khalifa itu?
Dalam
perjalanan menuju menara Burj Khalifa yang memakan waktu sekitar 15 menit dari
hotel, aku mengadahkan kepalaku ke luar jendela, aku melihat gedung-gedung yang
tinggi, jalanan yang bersih dan rapi, taman kota yang indah, dan hamparan
pelabuhan dengan warna biru jernihnya yang terlihat eksotis oleh mata.
Dari
kejauhan di dalam taksi aku dapat melihat menara yang menjulang tinggi itu, aku
dapat melihatnya berdiri gagah dan menyilaukan mataku.
Akhirnya
sampai juga dibawah menara, rasanya hati ini terkagum memandangi Burj Khalifa dengan
rasa tak percaya namun nyata. Cantiknya luar biasa bukan main, dengan
arsitektur bangunan yang unik, bertumpuk-tumpuk dan memiliki tinggi yang
berbeda namun seragam. Keindahan ini ditambah dengan dikelilingi oleh menara
yang lebih kecil disekitar menara Burj Khalifa ditambah dengan adanya Dubai
Mall. Sungguh aku kagum dengan ide dan keindahan ini, rasanya dua jempol
tanganku tak cukup untuk menilai keindahan ini.
Menara
Burj Khalifa selain diminati oleh para turis lokal dan mancanegara juga menjadi
tempat tujuan para pembesar negara, beberapa informasi yang kudapatkan tentang raja
Saudi Arabia, raja Perancis dan raja negara tetangga pernah berada disini dan
bahkan mereke dilantai tertinggi. Bukan hanya itu, kalian tentu tahu Film
Mission Impossible-Ghost Protocol yang diperankan oleh Tom Cruise, Jeremy Renner, Simon Pegg. Dalam film tersebut beberapa
setting tempat diambil di Dubai tepatnya di Menara Burj Khalifa ini, tentu ini
menjadi hal yang menarik dan luar biasa. Sungguh bersyukur bisa dating ketempat
yang pernah didatangi oleh aktor favoritku Tom Cruise.
Keindahan ini kulanjutkan dengan menjajaki Dubai Mall. Dengan
teknologi yang canggih pintu yang begitu besar terbuka dengan sendirinya, suasana
ala pedagang Arab dengan gerobak mini yang unik itu menarik perhatianku.
Kulihat banyak souvenir-souvenir khas Dubai yang dijual, mulai dari pakaian ala
Dubai, lukisan, makanan dan minuman yang terbilang mahal buatku, karpet yang
indah, buku-buku tentang Dubai dan kehidupannya, dan masih banyak lagi. Rasanya
melihat semua souvenir itu ingin aku bawa pulang ke Indonesia. Wow…
Dubai Mall merupakan tempat belanja yang nyaman selain
tersedia banyak souvenir disini juga terdapat Dubai Aquarium and Underwater
Zoo, Sky Dubai untuk bermain olahraga sky di es dan tak harus pergi jauh ke
Eropa untuk bisa menikmati olahraga ini, tapi saying aku belum bisa merasakan
olaharga ini, mungkin lain kali lagi, selain itu ada air terjun yang tinggi
didalam mall, aku sangat kagum pada toko coklat dan permen besarnya bukan main,
banyaknya sekali seperti tempat bermain permen dan cokelat.
Rasanya
sehari tak cukup untuk menjelajahi tempat ini, ingin rasanya lain kali aku
kembali tempat ini. Aku jatuh cinta pada kota modern yang hangat dan bergedung
tinggi ini.
Sisi Lain Dubai yang Belum Kujejaki
Dengan menenteng souvenir dari Dubai, serta ingatan dan kenangan indah tentang kota ini yang takkan bisa lepas, aku melangkahkan kakiku kembali menuju bandara udara Dubai International Airport, menuju Indonesia Tanah Air tercintaku.
Sebenarnya masih banyak tempat yang belum sempat kujejaki, karena terlalu banyak tempat di Dubai yang menarik untuk dikunjungi. Masih ada Burj Al Arab yang unik, sebuah bangunan hotel bintang tujuh yang terletak diatas laut dengan arsitektur mengagumkan. Kemudian olahraga Skydive Dubai yang mengagumkan dan membuatku penasaran. Olahraga ini seperti terjun payung atau paralayang yang dilakukan diatas palm Jumeirah dengan gerakan yang sangat indah dan menakjubkan.
Hmm, sungguh Dubai bukan hanya mengagumkan karena pemandangan kotanya, namun juga karena Dubai banyak menawarkan pesona yang membuat siapapun akan terkagum dan jatuh cinta.
Didalam pesawat saat aku akan kembali ke Indonesia, aku sudah merindukan Dubai.
Dengan menenteng souvenir dari Dubai, serta ingatan dan kenangan indah tentang kota ini yang takkan bisa lepas, aku melangkahkan kakiku kembali menuju bandara udara Dubai International Airport, menuju Indonesia Tanah Air tercintaku.
Sebenarnya masih banyak tempat yang belum sempat kujejaki, karena terlalu banyak tempat di Dubai yang menarik untuk dikunjungi. Masih ada Burj Al Arab yang unik, sebuah bangunan hotel bintang tujuh yang terletak diatas laut dengan arsitektur mengagumkan. Kemudian olahraga Skydive Dubai yang mengagumkan dan membuatku penasaran. Olahraga ini seperti terjun payung atau paralayang yang dilakukan diatas palm Jumeirah dengan gerakan yang sangat indah dan menakjubkan.
Hmm, sungguh Dubai bukan hanya mengagumkan karena pemandangan kotanya, namun juga karena Dubai banyak menawarkan pesona yang membuat siapapun akan terkagum dan jatuh cinta.
Didalam pesawat saat aku akan kembali ke Indonesia, aku sudah merindukan Dubai.
Bagiku Dubai
kota modern yang mengagumkan.
Tips Sebelum Melakukan Perjalanan ke Dubai :
· Konfirmasi
Kedutaan Besar Dubai (United Arab Emirates) yang ada di Jakarta terlebih dahulu
tentang pesawat terbang yang bisa digunakan untuk mengajukan visa, baik Garuda
Indonesia atau Emirates Airlines, karena berdasarkan pengalaman Kedutaan Besar
Dubai (United Arab Emirates) meminta menggunakan Emirates Airlines, namun terlanjur
saya sudah memesan tiket Garuda Indonesia, bersyukur karena beberapa usaha bisa
tetap mengajukan visa.
· Selesaikan
visa jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, bisa terhitung bulanan karena
berdasarkan pengalaman Kedutaan Besar Dubai (United Arab Emirates) yang ada di
Indonesia terbilang sulit dan rumit.
· Tukarkan
uang rupiah anda ke mata uang dirham dari Indonesia sebelum ke Dubai,
berdasarkan pengalaman uang yang ditukar dari rupiah ke Dirham ketika di Dubai
akan murah dan terbilang rugi.
· Sebelum
pergi ke Dubai lebih baik cek secara detail kondisi dan letak hotel yang akan
dijadikan tempat penginapan.
· Dan jangan lupa membawa payung sebagai
perlindungan awal merasakan kehangatan dan panasnya kota Dubai yang
mengagumkan.
Have a Nice Fieldtrip,
Pebri Nurhayati
Mahasiswa Pendidikan Geografi UNY
angkat 2jempol deh...
BalasHapuseh ya kalau ada info2 menarik tentang konferensi bagi2 yak...aku seismologist wanna be.
BalasHapuskunjungi aja blog zakiul.com
hallo, seismologist wanna be, thanks to read tulisan saya ya, insyallah jika ada info kita saling berbagi :)
Hapuswah keren ni kak pebri. semoga aku bisa menyusul. cita2ku menjadi seorang backpacker :D
BalasHapusbefore, thanks for read this blog, nice to meet you :)
Hapuswah, saya yakin kamu pasti bisa lebih keren dari saya, kamu juga suka beckpackeran? boleh lain kali kita pergi bersama? hehe :D
punya daerah yang ingin banget dituju? kalau boleh tahu kemana ni? semoga bisa tercapai ya :)